Minggu, 27 Maret 2016

[Cerpen] - Sampai Bertemu Lagi.

Tanpa gue hitung, detik baru saja berganti. Mungkin sudah sekitar dua puluh menit gue berbaring di lantai kamar sambil memandangi foto dia di layar handphone. Selembar kertas binder warna merah jambu dan pulpen tergeletak di samping gue. Bukan untuk menulis surat romantis tanpa nama, tapi sebuah surat perpisahan.

Gue belum menemukan kalimat yang pas. Mungkin alasan itu yang bisa gue katakan. Tapi sebenarnya, gue enggak sanggup untuk menulis surat perpisahan ini. Bahkan untuk menulis sebuah kalimat aja, tangan gue mendadak stroke stadium setengah. Mungkin, lebih baik, kalau gue enggak pergi ke sekolah hari ini.